» » » Tragis: Diperkosa dan Dibunuh Setelah Cinta Ditolak

pembunuhan di pamengpeuk garut
Tragis: Diperkosa dan Dibunuh Setelah Cinta Ditolak,

Seorang wanita bernama Neti Sugiarti usia 20 tahun, meninggal dunia setelah diperkosa yang kemudian dibunuh oleh Indra bin emen seorang pemuda asal Pameungpeuk - Garut, minggu 19 Oktober 2014.

Neti Sugiarti salah seorang warga Kampung Manisi RT 02 RW 06 Desa Kecamatan Pameungpeuk Garut Selatan, Neti Sugiarti yang juga diketahui sebagai salah seorang Guru SD di Pameungpeuk.

Nasib naas menimpa Neti Sugiarti, Jenazahnya ditemukan oleh seorang pengembala bernama Oong (50), sekitar pukul 13.00 Wib yang tengah menggembalakan sapi di sebuah tanah kosong dekat landasan TNI AU.

Menurut Sobur, awalnya sang  pemilik sapi ini sempat mengira korban sebagai seorang pengemis yang tengah tiduran di sekitar landasan. Namun saat didekati, korban telah tak bernyawa.

“Setelah dia cek, ternyata bukan pengemis. Sebab pakaian yang dikenakan korban bersih. Terlebih korban sudah meninggal dunia. Saat ditemukan, perempuan muda ini mengenakan celana jenas, kaos hitam, dan kerudung biru. Identitasnya juga ditemukan di sekitar korban. Dia merupakan warga Pameungpeuk yang sehari-harinya bertugas mengajar di salah satu SD dekat tempat tinggalnya,” ujarnya.

Adanya dugaan korban dibunuh juga muncul pada sejumlah luka lebam yang ditemukan di sekujur tubuhnya. Kemungkinan, korban dianiaya terlebih dahulu sebelum meninggal.

“Luka-luka yang dideritanya tampak seperti hantaman benda tumpul. Luka-luka lebam ini ditemukan pada bagian pipi, perut, leher, dan kaki kiri. Apakah korban juga sempat mengalami tindak kekerasan seksual, saya belum mengetahuinya. Agar memastikan penyebab kematiannya, jenazah yang tadinya sempat dibawa ke puskesmas, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi,” jelasnya.

Berdasarkan dari pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh dokter puskesmas, korban telah meninggal selama 12 jam lebih. Dengan demikian, guru SD ini diperkirakan telah tewas sejak Minggu 19 Oktober 2014 malam, bila waktu penemuan jenazahnya dikaitkan dengan detik korban menghembuskan nafas terakhir.

 “Bisa jadi hari Minggu malam korban tewas. Kondisi meninggalnya sudah 12 jam lebih soalnya,” katanya.

Jenazah wanita malang tersebut ditemukan oleh seorang peternak bernama Oong (50), yang tengah menggembalakan sapi di sebuah tanah kosong dekat landasan.

“Penggembala sapi itu menemukan jenazah korban sekitar pukul 13.00 WIB tadi siang. Tak lama, dia langsung melapor ke aparat kepolisian terdekat,” kata Sobur saat dihubungi, Senin petang (20/10/2014).

Menurut Sobur, awalnya sang  pemilik sapi ini sempat mengira korban sebagai seorang pengemis yang tengah tiduran di sekitar landasan. Namun saat didekati, korban telah tak bernyawa.

“Setelah dia cek, ternyata bukan pengemis. Sebab pakaian yang dikenakan korban bersih. Terlebih korban sudah meninggal dunia. Saat ditemukan, perempuan muda ini mengenakan celana jenas, kaos hitam, dan kerudung biru. Identitasnya juga ditemukan di sekitar korban. Dia merupakan warga Pameungpeuk yang sehari-harinya bertugas mengajar di salah satu SD dekat tempat tinggalnya,” ujarnya.

Adanya dugaan korban dibunuh juga muncul pada sejumlah luka lebam yang ditemukan di sekujur tubuhnya. Kemungkinan, korban dianiaya terlebih dahulu sebelum meninggal.

“Luka-luka yang dideritanya tampak seperti hantaman benda tumpul. Luka-luka lebam ini ditemukan pada bagian pipi, perut, leher, dan kaki kiri. Apakah korban juga sempat mengalami tindak kekerasan seksual, saya belum mengetahuinya. Agar memastikan penyebab kematiannya, jenazah yang tadinya sempat dibawa ke puskesmas, langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diautopsi,” jelasnya.

Berdasarkan dari pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh dokter puskesmas, korban telah meninggal selama 12 jam lebih. Dengan demikian, guru SD ini diperkirakan telah tewas sejak Minggu 19 Oktober 2014 malam, bila waktu penemuan jenazahnya dikaitkan dengan detik korban menghembuskan nafas terakhir.

 “Bisa jadi hari Minggu malam korban tewas. Kondisi meninggalnya sudah 12 jam lebih soalnya,” katanya.

Hingga kini, aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan jenazah guru SD ini. Tim Reskrim Polres Garut pun diterjunkan ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Kami sedang dalam perjalanan untuk olah TKP ke lokasi penemuan jenazah. Kasus ini masih dalam penyelidikan,”Kata  Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi, saat dihubungi terpisah

Sumber : http://gapuraindonesia.com/peristiwa/2014/10/20/seorang-guru-sd-tewas-mengenaskan-di-landasan-pesawat-tni-au/#sthash.KpSTmb6W.YuQXsKe5.dpuf

About Unknown

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
This is the most recent post.
»
Previous
Posting Lama

2 komentar:

  1. manusia biadab seperti itu...gak cocok tinggal di dunia ini,terlalu sempit dalam berpikir dan bertindak..
    menurut info yang kami terima ternyata lelakinya itu bukan asli orang paas pameungpeuk ..dia ke pameungpeuk/tanegan hanya main ke saudaranya.....karena tetangganya sendiri tidak banyak yang tahu tentang anak tersebut...jadi katanya bukan orang tanegan ds. paas pmpk ..tapi orang bandung...
    mudah-mudahan benar...karena saya tidak mau dengar ada orang pampk ada yang membunuh...( salam bang ..apa kabarnya...? semoga sehat..bhagia selalu..amiiin...

    BalasHapus
  2. hanya untuk masuka saja bahwa yan membunuh seorang guru tsb..bukan orang desa paas pameungpeuk tetapi orang bandug yang kabur dari bandung ke saudaranya di ds paas karena di bdgnya orang terse but DPO...Curanmor..thanks...

    BalasHapus